Kota `pelabuhan` Dumai, Riau, cuma punya stok darah 60 kantong. Persedian darah itu hanya cukup untuk lima hari ke depan.
"Persediaan darah masih jauh dari ideal," kata Direktur Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Dumai, Hafidz Permana, di Dumai, Senin (9/1).
Menurut Hafidz, permintaan darah di Dumai berkisar antara 10-15 kantong saban hari. "Karena itu, stok saat ini hanya 60 katong terbilang sangat minim dibanding permintaan atau kebutuhan," jelas dia.
Hafidz menjelaskan, kondisi keterbatasan stok darah dipicu kurangnya kesadaran masyarakat untuk mendonorkan darahnya ke PMI secara suka rela. "Sejauh ini upaya pengumpulan stok darah diperoleh dari penyumbang rutin dan sukarela yang jumlahnya terbatas," katanya.
Untuk menggenjot pertambahan pasokan darah untuk kepentingan medis ini, pihaknya juga telah melakukan sosialisasi meluas ke seluruh kalangan masyarakat, instansi pemerintahan serta perusahaan swasta.
Dikatakannya lagi, selama 2011 lalu, pengumpulan stok darah banyak diperoleh dari kegiatan iven bulanan dan tahunan sejumlah perusahaan serta Satuan TNI-Polri maupun dan instansi vertikal lainnya.
Sedangkan dari instansi pemerintahan, menurutnya, hanya sekali melakukan aksi donor darah selama 2011 kemarin, yakni Dinas Sosial dengan yang menyumbangkan satu kantong darah.
"Untuk standarisasi ketersediaan stok darah, dalam jangka sebulan diperkirakan membutuhkan 250 hingga 300 kantong darah. Sedangkan dalam setahun lalu, kegiatan donor darah sukarela berhasil mengumpulkan 1.189 kantong darah dari berbagai pihak," tuturnya.
Permintaan paling banyak terjadi saat proses persalinan dan operasi bedah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dumai.
"Kami juga mendapatkan permintaan darah dari para pasien rujukan sejumlah rumah sakit di Kabupaten Rohil dan Bengkalis," katanya.
Setiap permintaan kantong darah, lanjutnya, akan dikenai biaya pengganti pengolahan darah sebesar Rp200 ribu per kantong. "Atau diganti dengan donor darah baru oleh keluarga pasien yang bersangkutan," kata Hafidz.
"Persediaan darah masih jauh dari ideal," kata Direktur Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Dumai, Hafidz Permana, di Dumai, Senin (9/1).
Menurut Hafidz, permintaan darah di Dumai berkisar antara 10-15 kantong saban hari. "Karena itu, stok saat ini hanya 60 katong terbilang sangat minim dibanding permintaan atau kebutuhan," jelas dia.
Hafidz menjelaskan, kondisi keterbatasan stok darah dipicu kurangnya kesadaran masyarakat untuk mendonorkan darahnya ke PMI secara suka rela. "Sejauh ini upaya pengumpulan stok darah diperoleh dari penyumbang rutin dan sukarela yang jumlahnya terbatas," katanya.
Untuk menggenjot pertambahan pasokan darah untuk kepentingan medis ini, pihaknya juga telah melakukan sosialisasi meluas ke seluruh kalangan masyarakat, instansi pemerintahan serta perusahaan swasta.
Dikatakannya lagi, selama 2011 lalu, pengumpulan stok darah banyak diperoleh dari kegiatan iven bulanan dan tahunan sejumlah perusahaan serta Satuan TNI-Polri maupun dan instansi vertikal lainnya.
Sedangkan dari instansi pemerintahan, menurutnya, hanya sekali melakukan aksi donor darah selama 2011 kemarin, yakni Dinas Sosial dengan yang menyumbangkan satu kantong darah.
"Untuk standarisasi ketersediaan stok darah, dalam jangka sebulan diperkirakan membutuhkan 250 hingga 300 kantong darah. Sedangkan dalam setahun lalu, kegiatan donor darah sukarela berhasil mengumpulkan 1.189 kantong darah dari berbagai pihak," tuturnya.
Permintaan paling banyak terjadi saat proses persalinan dan operasi bedah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dumai.
"Kami juga mendapatkan permintaan darah dari para pasien rujukan sejumlah rumah sakit di Kabupaten Rohil dan Bengkalis," katanya.
Setiap permintaan kantong darah, lanjutnya, akan dikenai biaya pengganti pengolahan darah sebesar Rp200 ribu per kantong. "Atau diganti dengan donor darah baru oleh keluarga pasien yang bersangkutan," kata Hafidz.
bagi sobat blogger yang ingin donor silahkan menghubungi PMI,, sekian
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar untuk membangun blog kecil ini. terimakasih