Kloning mengkloning tampaknya bukan
hanya terjadi pada makhluk hidup saja. Pasalnya Steven Shiau baru saja
telah meluncurkan rilis aplikasi terkenal Clonezilla Live dengan rilis
terbarunya yang lebih stabil untuk kloning hard disk. Adapun versi
aplikasi kloning hardisk tersebut tidak lain adalah Clonezilla Live 1.2.11-23.
Dalam peluncuran edisi terbarunya ini,
Clonezilla Live 1.2.11-23 kabarnya kini telah siap menaungi arsitektur
32-bit dan 64-bit, termasuk perbaikan besar dan berbagai perbaikan bug
sebelumnya. Clonezilla Live 1.2.11-23 ini didukung oleh Linux kernel
3.1.1-1 dan fitur Partclone 0.2.38 dan Gdisk 0.8.1. Dan untuk rilisnya
sendiri, aplikasi ini juga telah berbasis repositori Debian Sid
terhitung mulai tanggal 28 November 2011 yang lalu.
Lalu apa yang dimaksud dengan Clonezilla
Live sendiri? Clonezilla Live adalah sebuah aplikasi distribusi Linux
minimal berdasarkan Partition
Image, ntfsclone, DRBL dan udpcast. Atau dengan kata lain, dapat
dikatakan sebagai live CD berbasis Debian yang merupakan sebuah software
open sources untuk partisi dan disk kloning
mirip dengan software Norton Ghost. Menyimpanan dan mengembalikan
menggunakan blok pada hard drive sehingga lebih hemat tempat dan cepat
sehingga memungkinkan untuk melakukan kloning besar-besaran komputer
secara bersamaan. Untuk dapat mengkloning sebuah sistem sebesar 5 GB
untuk 40 klien, kabarnya dengan menggunakan aplikasi Clonezilla Live ini
hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit saja.
Filesystem ext2, ext3, ext4, reiserfs,
xfs, jfs, FAT16, FAT32, ntfs dan hfs+ dikabarkan kini telah mendukung
keberadaan aplikasi Clonezilla tersebut. Dengan begitu, Clonezilla Live
dapat digunakan untuk mengkloning sistem operasi Linux, Microsoft Windows dan bahkan Intel berbasis Apple Mac sekalipun. Sedangkan pada tiap filesystem lainnya kabarnya dapat dikloning dengan dd.
Sebuah modus baru, yang disebut
1-2-mdisks, juga telah ditambahkan ke menu utama Clonezilla. Keberadaan
modus tersebut kabarnya dapat memudahkan proses restore satu image ke
beberapa disk sekaligus. Dan ini sudah barang tentu dapat dioptimalkan
untuk pembuatan USB flash disk yang berukuran besar.
Clonezilla Live 1.2.11-23 ini kabarnya
memiliki dukungan untuk kloning dan pencitraan VMFS5, GRUB2 yang telah
ditingkatkan, serta EFI booting yang mampu melakukan booting sebuah
mesin sekelas Macintosh hanya melalui perangkat USB flash disk (tabel
partisi MBR). Dan untuk perubahan lain yang diusungnya diantaranya yaitu
adanya keberadaan paket cpufrequtils,-pa|–postaction option yang juga
turut ditambahkan ke OCS-onthefly (untuk melakukan shutdown atau reboot
sebuah mesin setelah proses kloning), serta belum lagi dengan nama
volume NTFS dan partisi DOS yang akan ditampilkan sebelum proses
restore. Sementara itu, untuk keberadaan restoreparts dan restoredisk
option akan ditampilkan hanya jika terdapat sebuah image di repositori
image-nya.
Berikut cakupan perbaikan pada aplikasi
Clonezilla Live 1.2.11-23 diantaranya: bug k1 option, bug NFS 4, kloning
partisi NTFS dengan Clonezilla 64-bit edition, dan Windows 7 “system reserved partition” yang kabarnya tidak akan lagi diperbesar jika proses restore dengan k1 option.
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar untuk membangun blog kecil ini. terimakasih