Waktu yang Tepat Memberitahu Status Anak Angkat | Artikel Info - Sobat blogger, ketika memutuskan untuk mengadopsi seorang anak, kadang orangtua merasa
bingung kapan harus memberitahu si anak bahwa ia bukanlah anak kandung.
Jadi kapan waktu yang tepat memberitahu anak angkat?
"Kalau ingin menginformasikan sebaiknya usia setelah anak puber atau usia saat remaja akhir sekitar 17 tahun karena mentalitasnya sudah lebih stabil," ujar psikolog Efnie Indrianie, MPsi, saat dihubungi detikHealth, Senin (12/3/2012).
Efnie menuturkan jika saat anak masih puber maka suasana hatinya sedang naik turun, fluktuasi hormon menimbulkan rasa ketidaknyamanan dan ini merupakan situasi transisi yang membuat anak masih labil atau fase krisis.
"Jika dapat info bahwa ia adalah anak angkat maka akan timbul guncangan yang hebat di dalam dirinya, kalau ia ketemu dengan orang tidak tepat maka bisa membuatnya salah langkah seperti terjebak ke arah narkoba," ungkapnya.
Jika ia bertemu dengan orang yang tepat bisa saja mendapatkan support yang baik. Tapi problem remaja adalah ia tidak butuh orang lain dan ingin mencari-cari sendiri sehingga ada risiko terjebak dalam hal yang salah.
Efnie menyarankan ketika sudah tiba saatnya bagi orangtua untuk memberitahu anak bahwa ia bukan darah dagingnya, sebaiknya dilakukan secara pelan-pelan dan jangan sekaligus sehingga anak tidak terlalu shock.
"Meskipun semuanya berjalan dengan baik dan tidak ada sikap yang berubah dari orangtua, anak tetap merasakan shock, itu pasti," ujar psikolog yang menjadi Kepala Bidang Kajian Psikologi Perkembangan Universitas Kristen Maranatha Bandung.
Efnie menekankan penting bagi orangtua untuk memiliki quality time yang intensif dengan anak, misalnya mengobrol sebelum tidur atau memiliki waktu bersama yang intensif, serta perhatikan pula mood atau suasana hati anak.
"Kalau bisa dilakukan saat anak sedang liburan dan bukan waktu ia sekolah, karena pasti anak akan merasa syok. Kalau waktu libur maka orangtua memiliki waktu untuk bisa melakukan recovery dan tidak mengganggu sekolah si anak," ungkapnya.
Selain itu, idealnya orangtua mengadopsi anak ketika ia masih bayi karena memori yang diingatnya sebagai orangtua. Sedangkan jika sudah anak-anak atau lepas dari masa balita, maka dibutuhkan usaha yang lebih besar dari orangtua.
Usaha yang diperlukan orangtua ini harus secara terbuka saling menerima, memberikan support dan dukungan serta jangan lupa bagi orangtua untuk menyediakan waktu bagi anaknya, karena itu memang harus dilakukan agar dia tidak menjadi sedih, salam blogger.
"Kalau ingin menginformasikan sebaiknya usia setelah anak puber atau usia saat remaja akhir sekitar 17 tahun karena mentalitasnya sudah lebih stabil," ujar psikolog Efnie Indrianie, MPsi, saat dihubungi detikHealth, Senin (12/3/2012).
Efnie menuturkan jika saat anak masih puber maka suasana hatinya sedang naik turun, fluktuasi hormon menimbulkan rasa ketidaknyamanan dan ini merupakan situasi transisi yang membuat anak masih labil atau fase krisis.
"Jika dapat info bahwa ia adalah anak angkat maka akan timbul guncangan yang hebat di dalam dirinya, kalau ia ketemu dengan orang tidak tepat maka bisa membuatnya salah langkah seperti terjebak ke arah narkoba," ungkapnya.
Jika ia bertemu dengan orang yang tepat bisa saja mendapatkan support yang baik. Tapi problem remaja adalah ia tidak butuh orang lain dan ingin mencari-cari sendiri sehingga ada risiko terjebak dalam hal yang salah.
Efnie menyarankan ketika sudah tiba saatnya bagi orangtua untuk memberitahu anak bahwa ia bukan darah dagingnya, sebaiknya dilakukan secara pelan-pelan dan jangan sekaligus sehingga anak tidak terlalu shock.
"Meskipun semuanya berjalan dengan baik dan tidak ada sikap yang berubah dari orangtua, anak tetap merasakan shock, itu pasti," ujar psikolog yang menjadi Kepala Bidang Kajian Psikologi Perkembangan Universitas Kristen Maranatha Bandung.
Efnie menekankan penting bagi orangtua untuk memiliki quality time yang intensif dengan anak, misalnya mengobrol sebelum tidur atau memiliki waktu bersama yang intensif, serta perhatikan pula mood atau suasana hati anak.
"Kalau bisa dilakukan saat anak sedang liburan dan bukan waktu ia sekolah, karena pasti anak akan merasa syok. Kalau waktu libur maka orangtua memiliki waktu untuk bisa melakukan recovery dan tidak mengganggu sekolah si anak," ungkapnya.
Selain itu, idealnya orangtua mengadopsi anak ketika ia masih bayi karena memori yang diingatnya sebagai orangtua. Sedangkan jika sudah anak-anak atau lepas dari masa balita, maka dibutuhkan usaha yang lebih besar dari orangtua.
Usaha yang diperlukan orangtua ini harus secara terbuka saling menerima, memberikan support dan dukungan serta jangan lupa bagi orangtua untuk menyediakan waktu bagi anaknya, karena itu memang harus dilakukan agar dia tidak menjadi sedih, salam blogger.
sumber artikel ini
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar untuk membangun blog kecil ini. terimakasih